Actress Popular Indonesian

Kemampuan akting Marshanda diuji di film terbaru garapan sutradara Monty Tiwa. Memang, Caca -panggilan akrabnya- sudah malang melintang di dunia sinetron.

Lebih dari sepuluh judul sinetron telah dia bintangi. Pada 2005, Caca juga mencoba layar lebar dengan Joshua di film Petualangan 100 Jam.

Namun, Monty menganggap saat ini tepat bagi Caca untuk menunjukkan kualitas akting di tingkat yang lebih tinggi. Apalagi, industri film tengah marak serta dibarengi dengan persaingan aktor dan aktris di dalamnya.

"Dia salah seorang pemain drama papan atas saat ini. Terbukti, waktu di-casting, Caca bisa menjalankan tugas dengan baik. Dia sudah terlalu lama di sinetron," jelas Monty saat ditemui di lokasi syuting film terbarunya, Kalau Cinta Jangan Cengeng, di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur, Selasa, 22/4-2008.

Untuk mendapatkan `chemistry` dari peran tersebut, Monty melarang Caca bersinggungan dengan kehidupan aslinya. Termasuk, melakukan wawancara dengan wartawan. Dia meminta artis kelahiran Jakarta, 10 Agustus 1989, itu menjadi Yani, karakter yang dimainkan di film tersebut, selama berada di lokasi syuting.

"Kalau diwawancarai, dia bisa terpengaruh dan kembali ke karakter keartisannya," jelasnya.

Tidak sampai di situ, Monty juga melarang Caca bergaul dengan artis lain di lokasi syuting. Menurut dia, peran yang dimainkan oleh Caca sangat ekstrem. Yakni, menjadi seorang pecandu narkotika kelas berat.

"Sejauh ini, dia tidak masalah dengan larangan-larangan saya. Dia cukup profesional," kata sutradara Mengejar Mas-Mas tersebut.

Untuk mendapatkan penggambaran karakter pecandu yang lebih dalam, Caca harus menjalani permintaan tambahan dari Monty. Yakni, mengurangi berat badan. Monty menyatakan, permintaan itu pun dijalankan oleh Caca dengan baik.

"Saya larang dia banyak makan. Saya nggak minta dia untuk turun berat badan secara drastis. Yah, cukup turun dua atau tiga kilo. Sekarang, rasanya, sudah cukup. Pipinya sudah tirus," paparnya.(rileks)